Enter your email Address

  • About
  • Contcat Us
Minggu, Juni 8, 2025
Palapatvnews
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • News

    WGII Luncurkan Data ICCAs 2025: Peran Masyarakat Adat Krusial dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati

    Terungkap di Persidangan Suap Aparat, Ketum PWDPI Minta Kejagung dan KPK Periksa Bos SGC, Ny. Lee

    Tolong Jangan Bodohi Masyarakat, Kinerja Direksi PTPN, Perhutani dan KLHK Gimmick, Tindakan Simbolik, Sekedar Formalitas, Takut Siapa ??? “.

    Muh. Abdan Mengecam Pengesahan UU TNI oleh DPR RI

    Penyerahan 700 Unit Kendaraan Operasional Maung MV3 Produk PT PINDAD

    Peluncuran Pusat Unggulan Nasional MBG Jakarta: Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

    Kapolri Bertekad Mengembangkan Direktorat PPA-PPo Hingga Tingkat Polda dan Polres

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Dukung Kesetaraan Gender dalam Tanwir Aisyiyah

    Reses dan Silaturahmi Bersama Ravindra Airlangga: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Akses Kesehatan dan Jaminan Sosial

  • Broadcast

    Ucapkan Hari Jurnalis Internasional, Dewi Juliani Ungkap Beratnya Perjuangan Seorang Jurnalis

    Hari Toleransi Internasional, Menghargai Perbedaan untuk Membangun Masyarakat yang Inklusif

    Bangun Karakter Unggul, Dewi Juliani Soroti Strategi Kreatif Pendidikan Berbasis Moral

    Dewi Juliani: Selamat HUT ke-78 Korps Brimob, Semoga Makin Unggul dan Profesional

    HCPSN Adalah Panggilan Tindakan Nyata Lestarikan Flora dan Fauna

    Nonton Bareng ‘AKU RINDU’ Bersama Kapolres Labuhanbatu dan Masyarakat

    Suasana Haru Penuhi Pisah Sambut Pejabat Eselon IV dan V Lapas Tebing Tinggi

  • Internasional
  • Nasional
  • Advertisement
  • Pariwara
  • PALAPATV CHANNEL
  • Home
  • News

    WGII Luncurkan Data ICCAs 2025: Peran Masyarakat Adat Krusial dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati

    Terungkap di Persidangan Suap Aparat, Ketum PWDPI Minta Kejagung dan KPK Periksa Bos SGC, Ny. Lee

    Tolong Jangan Bodohi Masyarakat, Kinerja Direksi PTPN, Perhutani dan KLHK Gimmick, Tindakan Simbolik, Sekedar Formalitas, Takut Siapa ??? “.

    Muh. Abdan Mengecam Pengesahan UU TNI oleh DPR RI

    Penyerahan 700 Unit Kendaraan Operasional Maung MV3 Produk PT PINDAD

    Peluncuran Pusat Unggulan Nasional MBG Jakarta: Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

    Kapolri Bertekad Mengembangkan Direktorat PPA-PPo Hingga Tingkat Polda dan Polres

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Dukung Kesetaraan Gender dalam Tanwir Aisyiyah

    Reses dan Silaturahmi Bersama Ravindra Airlangga: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Akses Kesehatan dan Jaminan Sosial

  • Broadcast

    Ucapkan Hari Jurnalis Internasional, Dewi Juliani Ungkap Beratnya Perjuangan Seorang Jurnalis

    Hari Toleransi Internasional, Menghargai Perbedaan untuk Membangun Masyarakat yang Inklusif

    Bangun Karakter Unggul, Dewi Juliani Soroti Strategi Kreatif Pendidikan Berbasis Moral

    Dewi Juliani: Selamat HUT ke-78 Korps Brimob, Semoga Makin Unggul dan Profesional

    HCPSN Adalah Panggilan Tindakan Nyata Lestarikan Flora dan Fauna

    Nonton Bareng ‘AKU RINDU’ Bersama Kapolres Labuhanbatu dan Masyarakat

    Suasana Haru Penuhi Pisah Sambut Pejabat Eselon IV dan V Lapas Tebing Tinggi

  • Internasional
  • Nasional
  • Advertisement
  • Pariwara
  • PALAPATV CHANNEL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Berita dan Opini

Autokrtik : Santri, Adab & Feodalisme

palapatvnews by palapatvnews
9 Februari 2025
in Berita dan Opini
248 14
0
509
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp

Dengan menyebut nama Allah SWT. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmatnya kepada kita agar kasih sayang terjalin sesama hambanya, shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi yang tidak ada kultur fedolaisme pada dirinya alhamdulilah alfaqir menulis sebuah risalah ini sebagai bentuk autokritik pada diri alfaqir yang memberanding diri sebagai santri. Amaba’du.

Akhir-akhir ini Terjadi perdebatan terkait praktek feodalisme di pesantren begitu marak di media sosial soal praktek peodalisme di pesantren, opini-opini itu semakin berkembang ketika ada konten video yang memperlihatkan santri berjongkok dan mengantri ketika di bagi makanan oleh seorang yang di anggap ustdzahnya di lingkungan pesantren tersebut, lalu di bandingkan dengan konten video pada masa lalu ketika warga pribumi harus ngantri dan jongkok ketika di bagi makanan oleh kaum penjajah.

BACA JUGA

Orasi Nasional Ketua Dewan Penasehat BAIN HAM RI Jawa Barat di Yogyakarta

Dalam kedua video tersebut jika di lihat dari perspektif ilmu semiotika maka sangat terlihat hegemoni kekuasan dari objek satu terhadap objek lainnya. Maka inilah yang di anggap praktek peodalisme itu terjadi, ada juga argument yang membantah bahwa itu praktek feodalisme dengan mengatakan itu adalah adab, yang mana melakukan hal itu dasar kecintaan terhadap guru bukan dari paksaan.

Maka perlu kiranya sebagai santri mengurai persoalan ini dari hal mendasar terlebih dulu agar tersistematis, sebagaimana dalam ilmu mantiq ketika kita berargumen kita harus berangkat dari definisi yang tepat agar tidak terjadi lemahnya argumentasi, setelah itu kita sesuaikan dengan fakta yang terlihat oleh panca indra, sebagaimana menurut imam gozali dalam kitab alumni minadolal ada beberapa cara dalam mencari kebeneran, yang pertama adalah melalui panca indra, dan yang kedua melalui akal fikir yang dipandu oleh ilmu mantiq, maka ketika perpaduan dua cara dalam mencari kebeneran menurut imam gozali ini perlu dipadukan untuk semakin dekat dalam mencapai kebeneran.

Apa bener praktek tersebut bisa dibilang feodalisme, maka perlu kita lihat definisi feodalisme terlebih dahulu, sebagaimana feodalisme bisa di definisikan : feodalisme adalah otroritas yang selalu bener,semua yang dikatakan otoritas adalah absolut kebeneran tidak ada sumber kebeneran lain selain dari otoritas, dan feodaalisme terjadi dari setiap relasi kuassaa, baik hubungan pemerintah dengn warga negaranya, guru dan murid, dosen dan mahasiswa, kiyai dengan santri, bahkan di rumah kita sendiri orang tua dengan anak.

Dalam definisi tersebut otoritas adalah jinsun qorib dan bener adalah fasl qorib maka definisi ini menurut ilmu mantiq masuk kepada definisi had tam dan kedudukannya cukup kuat, secara kontekstual merujuk pada konten video tersebut itu jelas adalah praktek feodalisme dimana kuasa guru terhadap muridnya sehingga harus jalan jongkok ketika menghampirinya, atau praktek-praktek lainnya yang berlebihan sehingga kuasa guru lebih menghegemoni terhadap santrinya, tidak ada kesetaraan dalam tinjauan kasta sesama manusia, padahal nabi sendiri ketika di utus dia membawa misi menghapuskan perbudakan dan feodalisme, dan yang kita sebut manusia paling mulai daan di utus oleh tuhan yaitu nabi muhamad daan orang-orang disekitarnya disebut sahabat daan beliau kalo masuk ruangan lalu sahabat berdiri, dia marah “apakah kamu akan menghormati aku seperti orang terdahulu menghormati pemimpin mereka?” ini yang di sebut di zaman moderen sebagai egalitarianisme, tidak ada feodalisme dalam kultur nabi, padahal beliau utusan tuhan, dimana dia kalo ngomong itu bukaan karna nafsunya tapi wahyu, dan menganggap orang disekitarnya sebagai sahabat karna rendah hati beliau, tidak ada feodalisme sama sekali dan ini yang menyebabkan agamanya diterima orang di barat dan timur karna itulah pembebasan.

Agama di turunkan untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia menuju penyembahan kepada tuhan semata. dimata sosial kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah ketaqwaan terhadap allah swt, dan kasta ketaqwaan pun itu ditentukan oleh allah sendiri, bukan oleh manusia, atau manusia tidak mendeklarasikan bahwa dirinya bertaqwa.

Jika santri melakukan itu dengan sendirinya tanpa ada perintah dan paksaan dari gurunya seharusnya guru tersebut melarang untuk melakukan hal berlebihan seperti itu bukan menormalisasikannya, kalo membiarkannya maka terkesan menormalisasikannya, sehingga terlihat ingin diperlakukan seperti itu si guru ini.

Tidak berkaca pada egaliterianisme nabi dan sahabatnya. Gara-gaara bersembunyi dalam kata adab maka Antara adab daan praktek feodalisme ini memang sangat tipis perbedaanya hanya sebuah penghalang dari keduanya adalah praktek-praktek berlebihan yang di ungkapkan oleh gestur tubuh.

Argumentasi yang menjawab persoalan itu atau pembelaan dari santrinya sendiri banyak juga berseliweraan di konten yang di buat oleh santri, kurang lebih seperti ini “itu bukan praktek feodalisme, tapi itu adaab dan bentuk kecintaan kami terhadap guru kami dan juga ilmu, tidak datang dari keterpaksaan” dan apa betul itu adalah adab perlu kiranya kita definisikan terebih dulu kata adab ini.

Al-Ghazali mendefinisikan adab sebagai aturan perilaku yang mencerminkan kedisiplinan dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia.

Kebijaksanaan adalah cerimanan dari orang yang beradab, bisa menempatkan cara berhubungan dengan tuhan dan manusia, ketika dihadapan tuhan bersimpuh maka di hadapan manusia harus setara tidak ada hegemoni dari satu manusia terhadap manusia lainnya itulah adab.

Secara fakta yang disaksikan panca indra atau yang terlihat oleh mata praktek-praktek yang ada dalam konten video tersebut bukan cerminan dari adab karna cara menjalin interaksi atau berhubungan dan cara menghormati guru tidak harus seperti itu, mengamalkan ilmu yang didapatkan itu adalah bentuk penghormatan terhadap guru, contohnya ketika kita mempraktekan ilmu nahwu dalam bacaan kitab itu adalah bentuk penghormatan terhadap guru atau mengamalkan ilmu lainnya. Sedangkan bersimpuh itu adalah cara penghambaan.

Dan praktek ini adalah salah satu yang menghambat majunya pendidikan islam atau dunia ilmiah islam. Dimana seharusnya pendidikan Islam atau pesantren memiliki focal point, artinya pendidikan pesantren haruss punya paradigma sebagaimana paradigma pendidikan francis dia adalah solidarity kesetaraan manusia, pendidikan francis Berbasis pada egaliter, fraternite, liberte.

Pendidikan pesantren seharusnya berupaya mencari focal point itu, tapi pada kenyataannya pendidikan pesantren gugup terhadap soal itu. karna jejak feodalisme kita tidak pernah selesai santri diam tidak mau mengkritik gurunya apa bila gurunya ada kesalahan dalam menjelaskan pelajaran lagi-lagi bersembunyi di balik kata adab dan kalimat samina wa’atona, ini adalah cekaman dari praktek feodalisme dan itu yang menghabat dunia akademik pesantren buat maju.

Kesimpulannya santri harus tau bagaimana cara menghormati guru dan tidak harus terjebak dalam praktek-praktek feodalisme karna itu yang akan memajukan dunia akademic pesantren, santri dan guru saling berbantah-bantahan soal ilmu seperti halnya imam syafi’I yang berdebat dengan imam Malik yang menghasilkan hikmah, bukan di paksa tunduk dan bersimpuh, sikap egaliter yang di contohkan oleh nabi ketika berinteraksi dengan sahabatnya harusnya jadi contoh untuk hubungan guru dan santrinya.


Beradab lah tapi tidak dengan feodalisme sebagaimana imam syafi’I mencontohkan praktek beradab :


* Adab terhadap Allah – Melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan sesuai syariat.
* Adab terhadap guru – Menghormati guru dan mengamalkan ilmu yang diajarkan.
* Adab dalam berbicara – Berkata dengan baik, jujur, dan penuh hikmah atau soft spoken
* Adab dalam menuntut ilmu – Belajar dengan rendah hati dan tidak sombong.
* Adab dalam kehidupan sosial – Bersikap sopan, menghormati sesama, dan tidak merugikan orang lain.

WALLAHUALAM
Jajad WS.

  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak

Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tags: AdabOpini PublikPesantren

Pos Terkait

Beredar Voice Note Anggota Karang Taruna Melecehkan Profesi Jurnalis

by palapatvnews
7 Desember 2024
0
1.4k

Bogor | Pelecehan terhadap profesi wartawan baru-baru ini terjadi di Bogor, di mana seorang anggota Karang Taruna (Katar) diduga melakukan...

Load More
Next Post

Pengajian dan Silaturahmi di Majlis Taklim Al-Rukiyah: Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT

BERITA POPULER

Pengungkapan Kasus Rekayasa Perampokan oleh Sat Reskrim Polres Kolaka Utara

2 Desember 2024
5.6k

Video Viral: Intimidasi Terhadap Ustad Saat Pembongkaran Hibisc puncak

8 Maret 2025
2.8k

Polsek Cisarua Ungkap Kasus Penyebaran Berita Bohong Soal Puncak, Viral di Media Sosial

12 Juli 2024
2.6k

Penangkapan Pelaku Ilegal Fishing Menggunakan Bom Ikan di Kolaka Utara

27 Februari 2025
2.6k

Indomaret di Rantau Prapat Diduga Jual Barang Kadaluarsa

18 Maret 2024
2.2k

BERITA PILIHAN

Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Penetapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Parakan

3 April 2024
1.4k

Penggerebekan Tim Kejati Riau di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir

30 April 2025
1.4k

Rapat Koordinasi untuk Mengatasi Kenakalan Anak Remaja di Kelurahan Cisarua

24 Maret 2024
1.4k

Bumdes Matra: Peluang Usaha Mini Market untuk Masyarakat Desa

16 Desember 2024
1.5k

About

palapatv adalah media online dan TV Streaming dalam produk digital milik (PT Palapa Visual Mandiri). Ada pun produk digital yang merupakan bagian dari PT Palapa Visual Mandiri: palapatvnews.network palapatv Channel YouTube dan palapatv Media Sosial.

Follow us

Recent Posts

  • FKPK dan Warga RW 07 Desa Cibeureum Bersinergi dalam BBGRM 2025
  • Dari Cerita Hidayah ke Aksi Nyata: Kapalang Misteri Tebar Ratusan Hewan Kurban
  • Tanam Pohon dan Pilah Sampah di Puncak, PT Banyu Agung Perkasa Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
  • PT Banyu Agung Perkasa Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KWP Turut Hadir Dalam Aksi Bersih dan Tanam Pohon di Puncak
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

© 2025 PT. PALAPA VISUAL MANDIRI

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Broadcast
  • Internasional
  • Nasional
  • Advertisement
  • Pariwara
  • PALAPATV CHANNEL
  • Login

© 2025 PT. PALAPA VISUAL MANDIRI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca