Palapatvnews | Labuhanbatu, Distrik Labuhan Batu II menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk memberikan pelatihan panen bersih dan mutu panen. Sabtu, 18 Mei 2024. Acara ini diadakan di Afdeling II Kebun Aek Raso dan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. FGD dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk General Manajer 1DL2 Iwan Pranata, SP, dan Manajer Kebun Aek Raso Primamori Lubis, SP, yang bertindak sebagai narasumber. Acara ini dibuka oleh Askep Kebun Aek Raso Muhammad Zainussani.
Tujuan utama dari FGD ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mandor I dan mandor panen dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di afdeling mereka. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat guna mencapai target produksi perusahaan. Diskusi yang dilakukan juga bertujuan untuk memberikan pengarahan dan motivasi kepada para peserta pelatihan, sehingga mereka dapat lebih termotivasi dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.

FGD ini memberikan ruang bagi para mandor untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang praktik panen bersih dan mutu panen. Selain itu, acara ini juga menjadi platform untuk mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan dan mencari solusi bersama. Dengan hadirnya narasumber yang berpengalaman, para peserta mendapatkan wawasan berharga yang dapat diterapkan dalam operasi harian mereka di kebun.
Melalui FGD ini, diharapkan bahwa para mandor dapat lebih memahami pentingnya panen bersih dan mutu panen dalam mencapai produktivitas yang optimal. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai target produksinya dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Acara ini juga menjadi bukti komitmen Distrik Labuhan Batu II dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan kesejahteraan para pekerja di Kebun Aek Raso.

Dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di PTPN IV Kebun Aek Raso, General Manager Distrik Labuhan Batu II, Iwan Pranata, menekankan pentingnya kolaborasi antara personil afdeling dan tim keamanan. Kerja sama ini dianggap krusial untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh pencurian TBS (Tandan Buah Segar) dan berondolan. Iwan Pranata juga menyoroti bahwa para mandor I dan mandor panen harus tidak hanya mahir dalam teknis lapangan, tetapi juga harus memiliki data yang akurat untuk evaluasi produksi harian dan bulanan. Data tersebut perlu dicatat dalam buku pintar, yang berfungsi sebagai alat penting untuk memonitor kinerja dan memutuskan langkah selanjutnya dalam proses produksi.
Pendekatan humanis juga ditekankan dalam hubungan antara mandor dan pemanen. Iwan Pranata menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan yang baik dan sinergis dengan para penggali produksi. Sikap yang humanis dan saling menghormati diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Selain itu, Manajer Kebun Aek Raso, Primamori Lubis, menambahkan bahwa penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh para karyawan pemanen kelapa sawit harus dilakukan secara konsisten. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja yang bisa mengganggu proses produksi dan kesejahteraan karyawan.
Pentingnya adaptasi terhadap perubahan juga diangkat oleh Ketua SPBUN Basis Kebun Aek Raso, Jefri Agus Santoso. Menurutnya, perusahaan harus siap menghadapi berbagai perubahan di masa depan untuk tetap kompetitif dan mencapai target yang telah ditetapkan. Acara ini ditutup dengan doa oleh APK Kebun Aek Raso, Aefri Tanto, yang mendoakan agar target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) tahun 2024 dapat tercapai dengan baik.
Reporter: Sujiono