Cisarua – Udara dingin khas Puncak jadi saksi pertemuan istimewa di Peternakan sapi perah Erif Farm, Rabu (21/8). Tak hanya para pekerja kandang dan suara sapi yang biasa terdengar, kali ini hadir tamu dari jauh: Kedutaan Besar Selandia Baru dan Fonterra Brand Indonesia.
Kedatangan mereka bukan sekadar berkunjung. Ada misi besar dibicarakan: menjadikan Erif Farm sebagai contoh nyata peternakan masa depan. Sebuah konsep yang menggabungkan produksi susu berkualitas, wisata edukasi, pelatihan peternak, hingga pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
“Bayangkan sebuah peternakan yang bukan hanya menghasilkan susu, tapi juga mencetak pengetahuan. Erif Farm punya potensi ke arah itu,” ungkap drh. Bimo, Agriculture Adviser Kedubes Selandia Baru.
Fonterra, perusahaan susu raksasa asal Negeri Kiwi, juga melihat peluang sama. “Kami percaya Erif Farm bisa membawa manfaat besar, bukan hanya bagi peternaknya, tapi juga masyarakat sekitar,” ujar Pak Budwi.
Bagi pemiliknya, drh. M. Dwi Satriyo, dukungan ini jadi dorongan kuat untuk mempercepat mimpinya. Sejak awal, ia memang tak ingin Erif Farm sekadar jadi peternakan. “Kami ingin menghadirkan ruang belajar, tempat edukasi, hingga praktik nyata pengelolaan limbah yang baik. Dengan kolaborasi ini, visi itu lebih dekat diwujudkan,” jelasnya.
Jika semua rencana berjalan, Erif Farm bukan hanya akan dikenal sebagai pemasok susu segar, melainkan juga destinasi belajar baru. Sebuah “laboratorium hidup” yang memperlihatkan bagaimana peternakan modern seharusnya dikelola efisien, berkelanjutan, dan menginspirasi.
Penulis : Joe Salim
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.