Cisarua | Gerakan Minum Susu Nasional resmi bergulir. Program yang digagas untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat ini menjadi angin segar bagi para peternak sapi perah, khususnya di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Salah satu titik penting gerakan ini berada di Peternakan Sapi Perah Eriffarm, Jalan Citeko Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua. Di bawah udara sejuk pegunungan, ratusan ekor sapi perah dirawat dengan telaten untuk menghasilkan susu segar berkualitas.
Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Cisarua Tani Merdeka Indonesia (TMI), Joe Salim, memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini.
“Bagi kami di Cisarua, gerakan ini adalah bentuk nyata gotong royong untuk bangsa. Susu segar lokal bukan hanya menyehatkan, tapi juga menghidupi ribuan keluarga peternak. Ketahanan pangan dimulai dari hal sederhana, dan segelas susu setiap hari adalah langkah pasti menuju generasi sehat dan mandiri,” tegasnya.
Joe menjelaskan, Eriffarm bukan hanya peternakan biasa, tetapi hasil kolaborasi dari beberapa Kelompok Tani Ternak Sapi Perah (KTTSP) yang membentuk Kandang Koloni. Sistem ini memfasilitasi para peternak sapi perah di wilayah Puncak Cisarua dengan menyediakan kandang yang layak, terstandar, dan dikelola bersama.
“Dengan Kandang Koloni, para petani ternak tidak lagi terbebani biaya besar untuk membangun kandang sendiri. Mereka bisa fokus merawat sapi, meningkatkan kualitas susu, dan menambah populasi ternak. Inilah wujud nyata kemandirian pangan berbasis gotong royong,” ujarnya.
Selain membangun sinergi di lingkup internal, Joe juga menegaskan pihaknya akan berkolaborasi dengan kelompok tani (Poktan) dari 9 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Cisarua untuk memperluas dampak gerakan ini.
“Kita ingin pergerakan ini bukan hanya milik satu desa, tapi menjadi kebanggaan seluruh Kecamatan Cisarua. Dengan jaringan Poktan yang kuat, suplai susu segar akan stabil, pemasaran lebih luas, dan kesejahteraan peternak merata,” tambahnya.
Cisarua sendiri memiliki potensi besar sebagai sentra susu segar di Jawa Barat. Dengan adanya Eriffarm dan peternakan rakyat lainnya, suplai susu lokal diyakini akan terus meningkat, apalagi jika masyarakat menjadikannya bagian dari gaya hidup.
Gerakan Minum Susu Nasional tahun ini akan diwarnai berbagai kegiatan, mulai dari Hari Nasional Minum Susu Serentak di sekolah-sekolah, edukasi gizi melalui program Susu Goes to School, Festival Kampung Susu di daerah sentra peternakan, hingga kampanye media sosial dengan tagar #SegelasSusuSejutaKetahanan.
Selain menyehatkan, gerakan ini diharapkan menjadi salah satu pendorong utama kesuksesan program swasembada pangan yang digemakan Presiden Republik Indonesia.
“Kalau bukan kita yang membantu mensukseskan, mau tunggu dan berharap sama siapa lagi? Kita yang harus bekerja sama dalam menciptakan ketahanan pangan yang mampu menjaga stabilitas dan kemakmuran negara demi mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045 – Indonesia swasembada, petani sejahtera,” tegas Joe.
Dengan semangat Nawacita yang menekankan kemandirian pangan, segelas susu dari Cisarua kini tak sekadar minuman, tapi menjadi simbol perjuangan menuju Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaulat di bidang pangan.
Penulis: Joe Salim
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.