Bandung | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung mengungkapkan keprihatinannya terhadap permasalahan sampah di Kota Bandung yang terus menjadi tantangan serius. Dalam pernyataan resminya, HMI menyerukan kepada pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan solusi yang konkret dan berkelanjutan.
Ketua Bidang Partisipati Pembangunan Daerah Cabang Bandung, [Fikri Ali Murtadho], menyampaikan bahwa persoalan sampah telah berdampak pada kualitas lingkungan hidup masyarakat Bandung. “Kota Bandung yang dikenal sebagai kota kreatif dan destinasi wisata menghadapi ancaman serius dari permasalahan sampah yang belum tertangani dengan optimal.
Kami mendesak pemerintah daerah kota bandung dan seluruh elemen masyarakat untuk segera bertindak,”
Kita HMI Cabang Bandung telah melakukan survei lapangan untuk melihat dan merasakan secara langsung kondisi daruratnya sampah kota bandung, salah satunya kita telah mendatangi pasar induk caringin karena kita menerima banyak keluhan dari masyarakat dan pedagang sekalipun, dan kemarin juga sempat viral di media sosial.

Kita mendatangi lokasi 1 minggu yang lalu bertepatan pada tanggal 10 desember 2024 dan kita juga melakukan wawancara secara langsung kepada pedagang (tidak ingin di sebut namanya) untuk mendengar keluhan yang di rasakan oleh para pedagang disana. Berdasarkan informasi yang kita lihat dan terima bahwa sampah sampah yang di hasilkan dari kegiatan jual beli pasar induk caringin tidak di kelola dengan baik sampai ada beberapa titik sampah yang menggunung di tengah tengah pasar. Padahal sekeliling sampah tersebut ada para pedagang yang berjualan terkhusus bahan pokok.
Hal tersebut sangat tidak memberikan kualitas lingkungan yang baik dan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup warga kota bandung, karena apa yang di beli disana terkhusus bahan pokok itu akan di makan oleh warga kota bandung khususnya.
Kemudian juga sampah yang di hasilkan setiap harinya bisa mencapai puluhan ton yang tidak terbuang dan menggunung padahal pedagang membayar uang kebersihan setiap harinya yang di pungut oleh pengelola sebesar Rp. 5000 – Rp. 8000 Rupiah perharinya lantas tidak ada tanggung jawab yang serius yang di lakukan oleh pengelola.
Kami rasa tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi dan kita mendesak pemerintah daerah untuk segera menanggulangi persoalan sampah yang ada di caringin.
Informasi lain juga kita terima seperti adanya tindakan (jual dedet) berbagai makanan ringan dan minuman seperti Air Mineral, the kotak, Yakult, dodol, dll yang di jual paksa terhadap pedagang oleh oknum tertentu dan hal itu di lakukan setiap hari kepada para pedagang, bahkan berdasarkan orang yg kami wawancara perhari itu kegiatan tersebut bisa menghabiskan Rp. 80.000- Rp. 100.000 Perharinya dan itu cukup merugikan para pedagang.
Itu juga cukup mencuri perhatian kami selain dari pada masalah sampah
Kita sangat menyayangkan masalah ini baru di sorot dan ramai ramai perangkat daerah memberi komentar setelah kemarin viral padahal kita hmi sudah datang langsung ke lokasi sebelum viral dan sedang merumuskan untuk ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah sampah di kota bandung.
Kami juga sangat menyayangkan sekarang pemerintah daerah hanya bisa berkomentar dan saling menyalahkan padahal hal ini perlu di tangani dengan cepat serta berkolaborasi dengan pihak manapun yang memiliki prinsip dan tujuan yang sama yaitu kesejahteraan masyarakat.
Rekomendasi dan Langkah Konkret dari HMI Cabang Bandung
HMI menawarkan beberapa rekomendasi strategis untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung:
- Edukasi Masyarakat tentang Pengelolaan Sampah
HMI mengusulkan program edukasi berkelanjutan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya. - Penguatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kota Bandung perlu memperbanyak Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dan memastikan TPS yang ada berfungsi secara optimal dengan melibatkan teknologi pengolahan sampah modern. - Peningkatan Partisipasi Pemuda
HMI mengajak seluruh pemuda dan mahasiswa di Kota Bandung untuk berperan aktif melalui kegiatan sosial, seperti kampanye “Bandung Bersih” dan pelatihan pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan berbagai lembaga. - Kolaborasi Multi-Stakeholder
HMI menyerukan adanya kolaborasi erat antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi inovatif, seperti program bank sampah berbasis teknologi dan sistem daur ulang terpadu.
Ajakan kepada Semua Pihak
HMI mengajak seluruh elemen masyarakat Bandung untuk bersatu padu dalam menghadapi persoalan sampah. Dengan semangat kolaborasi dan kerja nyata, permasalahan ini dapat diatasi, sehingga Kota Bandung dapat kembali menjadi kota yang nyaman, bersih, dan layak huni.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung.
Reporter: Uka