Palapatvnews | Labuhanbatu, Masih jelas dalam ingatan kita, pada Selasa, 18 Juni 2024, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan karyawan PTPN IV Regional 1 berlangsung di Polres dan Kantor Bupati Tapsel. Aksi ini terjadi pada hari Rabu, 12 Juni, di mana para karyawan menuntut keadilan bagi saudara dan rekan kerja mereka di Muara Opu yang tidak bisa bekerja akibat tindakan anarkis dan pemblokiran akses oleh oknum masyarakat yang mengatasnamakan koperasi produsen sawit rakyat.
Hari ini tepat 21 hari atau 3 minggu, PTPN IV Kebun Batang Toru Afdeling 7 Muara Opu tidak bisa melakukan kegiatan panen olah produksi (PAO). Kerugian yang ditaksir mencapai kurang lebih 1 miliar rupiah. Hal ini tentu saja membuat situasi semakin memanas dan merugikan perusahaan secara finansial.
Tidak hanya berhenti pada pemblokiran akses, tindakan anarkis juga terjadi pada hari Kamis, 13 Juni 2024. Oknum masyarakat melakukan pencurian disertai dengan kekerasan secara terang-terangan di lokasi tersebut. Koordinator aksi, Sdr Regen Erasi Sitindaon, yang juga merupakan asisten litigasi, menyoroti tindakan kekerasan ini sebagai sesuatu yang tidak dapat ditoleransi.
Kerugian finansial sebesar 1 miliar rupiah bukanlah satu-satunya dampak dari pemblokiran akses dan tindakan anarkis ini. PTPN IV juga mengalami kerugian dari segi operasional dan produktivitas, serta menurunnya semangat kerja karyawan yang terdampak. Jika situasi ini tidak segera diselesaikan, bukan tidak mungkin akan berdampak lebih luas lagi pada stabilitas dan keberlanjutan proyek strategis nasional yang sedang dijalankan oleh PTPN IV Regional 1.
Reporter: Eka Hombing