Cisarua | Ketua Paguyuban Warga Pasanggrahan, Ujang Sumitra, yang akrab disapa Ujang Pucuk, menyatakan keberatan keras terhadap kebijakan pelarangan operasional angkutan umum (angkot) di kawasan Puncak pada hari libur. Kebijakan tersebut dinilai sangat merugikan masyarakat lokal yang menggantungkan kehidupan dan aktivitas sehari-harinya pada transportasi publik.
“Kami warga Pasanggrahan dan sekitarnya merasa sangat keberatan. Mayoritas masyarakat di sini adalah pengguna angkot. Ketika angkot dilarang beroperasi di hari libur, lalu kami harus naik apa?” ujar Ujang Pucuk kepada palapatvnews.network, Minggu (1/06).
Ia juga menyoroti bahwa kebijakan ini terkesan hanya berpihak kepada wisatawan dan pengusaha, tanpa mempertimbangkan realita kehidupan warga lokal. Padahal, menurutnya, kawasan Puncak bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga wilayah yang dihuni oleh ribuan warga yang memiliki hak mobilitas dan akses yang setara.
“Jalur Puncak itu bukan hanya untuk wisatawan. Jalur Puncak itu ada warganya, Pak! Kami mohon kepada Bapak Gubernur, Bupati, Kapolres, dan Dinas Perhubungan untuk mengkaji ulang kebijakan ini. Jangan hanya memikirkan kenyamanan wisatawan, tapi abaikan kebutuhan masyarakat setempat,” tegasnya.
Ujang Pucuk juga menyinggung berbagai kebijakan lalu lintas yang selama ini sudah membatasi ruang gerak warga Puncak, seperti sistem One Way dan Ganjil Genap, yang kini diperparah dengan rencana pelarangan angkot di akhir pekan.
“Sudah puluhan tahun kami hidup dengan sistem One Way, lalu Ganjil Genap, dan sekarang mau dilarang naik angkot? Kami jadi merasa seperti warga asing di tanah sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar pemerintah dapat melihat kemacetan dari sudut pandang yang berbeda.
“Kalau tidak macet, itu bukan Puncak namanya. Kami bahkan ingin menjadikan kemacetan sebagai bagian dari daya tarik wisata, bukan sesuatu yang harus ‘dihilangkan’ dengan mengorbankan hak masyarakat,” pungkasnya.
Mewakili Paguyuban dan warga sekitar Puncak, Ujang Pucuk berharap para pemangku kebijakan bisa mengambil langkah bijak yang tidak memberatkan rakyat kecil dan tetap memberikan ruang hidup yang layak bagi masyarakat lokal.
Reporter: Nuy
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.