Palapatvnews | Humbang, Pada hari ini, kami ingin memberikan informasi terkini mengenai RSUD Dolok Sanggul yang telah selesai dibangun namun parkir online yang dijanjikan masih belum dapat berfungsi hingga saat ini. Sebagai media yang berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat dan berimbang, kami mengacu pada Peraturan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Berdasarkan informasi yang kami terima dari LSM PAB Jakarta, Bapak N. Hasugian, dan beberapa media lainnya yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, mereka telah mengirim surat kepada RSUD Dolok Sanggul terkait pembuatan parkir online berbayar yang dikelola langsung oleh RSUD. Namun, sudah hampir 5 bulan sejak pembuatan parkir online selesai, namun parkir tersebut masih belum dapat berfungsi.



Ketika LSM PAB melakukan konfirmasi langsung di RSUD Dolok Sanggul, seorang dokter yang merupakan salah satu pegawai RSUD dengan sikap arogan menjawab bahwa Bapak N. Hasugian sebenarnya telah menanyakan pembuatan parkir online kepada Dinas Kesehatan. Namun, Dinas Kesehatan menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung kepada Direktur RSUD Dolok Sanggul.
Ketika Bapak N. Hasugian mengkonfirmasi langsung kepada Direktur RSUD Dolok Sanggul melalui aplikasi WhatsApp, beliau mengatakan bahwa proses pembuatan parkir online masih dalam tahap yang belum selesai. Masyarakat tentu bertanya-tanya, bagaimana RSUD dapat merencanakan pembuatan parkir online dengan biaya sekitar 140 juta rupiah namun tidak dapat berfungsi setelah 5 bulan selesai? Seharusnya, biaya tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti membeli obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Kejanggalan lainnya juga ditemukan oleh rekan media kami mengenai penempatan petugas di RSUD Dolok Sanggul yang terlihat tidak masuk akal. Menurut Bapak N. Hasugian dari LSM PAB, penempatan seorang PNS lulusan Komputer sebagai penjaga limbah sangat menggelikan dan tidak wajar. Seharusnya, seorang lulusan Komputer lebih cocok ditempatkan pada bagian IT atau administrasi di RSUD. Namun, yang lebih menggelikan adalah saat dikonfirmasi, petugas IT di RSUD ternyata adalah seorang yang memiliki status honor. Ketika Bapak N. Hasugian mengkonfirmasi hal ini kepada Direktur RSUD melalui WhatsApp, beliau menjawab bahwa itu merupakan urusan kepala rumah tangga.
Tentunya, masyarakat juga dapat berpikir jernih dan melihat kemungkinan bahwa keputusan tersebut diambil oleh pimpinan tertinggi di RSUD Dolok Sanggul. Namun, kami tetap berharap agar RSUD Dolok Sanggul dapat memberikan penjelasan yang jelas dan memastikan bahwa parkir online berbayar segera dapat berfungsi untuk kenyamanan dan kemudahan masyarakat.(Jonny Sikumbang)
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.