Bogor – Pemerintah Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) di Aula Kantor Desa. Kegiatan ini dihadiri Camat Dramaga, Atep S. Sumaryo, SH, MH, Kepala Desa Purwasari Muh. Yusup Mustopa, SIP, Ketua BPD, kepala sekolah, Ketua RT/RW, kader desa, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Camat Dramaga Atep S. Sumaryo menegaskan bahwa Musrembangdes menjadi forum penting untuk menyusun usulan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2027. Semua usulan akan dibawa ke Musrembang Kecamatan agar dapat masuk ke dalam skala prioritas Kabupaten Bogor.
“Fokus usulan dari Purwasari terutama pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta sarana pendidikan berupa pembangunan dan mebeler sekolah dasar. Untuk MI dan MTs masih akan dikoordinasikan dengan Kementerian Agama Kabupaten Bogor,” jelas Atep.
Selain pembangunan fisik, pemerintah desa juga mengajukan program non-fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), melalui pemberdayaan pemuda dan kelompok tani. Sementara itu, proyek yang sedang berjalan di tahun 2025 meliputi revitalisasi jalan di Ciherang Kelapa Tujuh dan pengerjaan jalan lingkar kampus IPB.
Kepala Desa Purwasari, Muh. Yusup Mustopa, SIP, menambahkan bahwa Musrembangdes kali ini juga sekaligus menjadi ajang monitoring dan evaluasi realisasi pembangunan tahun 2025 tahap pertama. Hasil monev akan menjadi dasar pengajuan tahap kedua.
“Alhamdulillah realisasi APBD ke Desa Purwasari sangat luar biasa. Kami sampaikan terima kasih kepada Bupati dan jajaran Pemkab Bogor atas dukungan yang diberikan,” ucap Yusup.
Ia menjelaskan, komposisi penggunaan anggaran tahun 2026 tetap mengacu pada aturan yang berlaku, yakni 30 persen untuk dukungan Koperasi Desa Merah Putih, 20 persen untuk ketahanan pangan, 10 persen untuk BLT Dana Desa dan penanggulangan stunting, sedangkan sisa anggaran sekitar Rp266–296 juta akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Terkait pekerjaan jalan usaha tani, Yusup mengakui belum tuntas sehingga membutuhkan tambahan dana sekitar Rp200–300 juta pada tahun depan. Kendala di lapangan di antaranya adanya bongkaran rumah dan majelis yang harus ditata ulang.
“Jika jalan ini selesai, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian dan ketahanan pangan masyarakat. Kami juga mengimbau agar warga turut menjaga dan merawat hasil pembangunan, karena manfaatnya kembali kepada masyarakat sendiri,” tegasnya.
Pengerjaan infrastruktur di Purwasari juga melibatkan sekitar 80 orang warga, sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Menutup kegiatan, Yusup menyampaikan bahwa prioritas pembangunan tahun 2026 akan diselaraskan dengan visi-misi pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Bogor.
Reporter : Jemi Kurniawan
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.