Cigombong | Di saat kondisi cuaca sedang tidak menentu seperti sekarang ini Tiga desa di Kecamatan Cigombong, yaitu Desa Ciburayut, Desa Ciburuy, dan Desa Watesjaya, Kabupaten Bogor, memberangkatkan Relawan Tanggap Bencana untuk mengikuti Pelatihan Desa Tanggap Bencana (Destana) Tahun Anggaran 2024.Kegiatan di pusatkan di Cahya Village Hotel, Cipayung Datar, Megamendung, Puncak Bogor,Selama dua hari(16/12).
Relawan yang diberangkatkan terdiri atas anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) serta perwakilan RT dan RW dari ketiga desa tersebut.
Ketua panitia ” Warisma Rifai menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2022 tentang Pembentukan Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana, dengan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2024″.



“Pelatihan ini bertujuan membentuk satuan tugas yang tangguh dan siap siaga dalam menghadapi ancaman bencana. Materi yang diberikan mencakup deteksi dini, tanggap darurat, pembuatan peta bencana, jalur evakuasi, hingga keterampilan pertolongan pertama”.
Di tambahkan Warisman Riifai, Pelatihan diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari 15 orang dari Desa Ciburayut, 15 orang dari Desa Ciburuy, dan 10 orang dari Desa Watesjaya, dihadiri camat Cigombong, kepala Desa Ciburayut, kepala Desa Ciburuy, yang mewakili kades Watesjaya, Babinsa dan babinkantibmas dari desa-desa yang ikut pelatihan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Camat Cigombong, R.E. Irwan Somantri, S.STP. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pelatihan seperti ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama Satlinmas, dalam penanggulangan bencana.
“Desa tangguh bencana adalah upaya bersama untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana. Dengan pelatihan ini, kami berharap setiap desa dapat memiliki tim tanggap bencana yang handal dan terlatih,” ungkap Camat Irwan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat. “Mitigasi bencana adalah tugas bersama. Dengan persiapan yang baik, dampak bencana dapat diminimalisir. Satlinmas dan relawan desa menjadi garda terdepan dalam upaya ini Apalagi mengingat kawasan kecamatan cigombong mayoritas rawan bencana.
Selama pelatihan, peserta menjalani simulasi bencana yang melibatkan berbagai skenario, seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran. Melalui simulasi ini, para relawan diharapkan memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai mitigasi, evakuasi, serta koordinasi saat bencana terjadi.
Dengan selesainya pelatihan, diharapkan Relawan Tanggap Bencana dari Desa Ciburayut, Desa Ciburuy, dan Desa Watesjaya dapat menjadi pelopor dalam menciptakan desa yang lebih siap menghadapi ancaman bencana di masa depan.
Reporter:Navin Niskal