Ciawi | Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, telah memulai inisiatif ketahanan pangan dengan meluncurkan budidaya ikan nila menggunakan sistem bioflok. Kepala Desa Banjarsari secara simbolis menyerahkan bibit nila kepada kelompok tani Gagah Gumencrang yang dipimpin oleh Juhana. Penggunaan sistem bioflok dalam pertanian ikan ini merupakan langkah baru dan inovatif yang belum banyak diterapkan oleh masyarakat setempat.
Acara lounching tersebut juga dihadiri oleh pejabat Kecamatan Ciawi, ketua BPD, pendamping desa, staf desa Banjarsari, kelompok tani, dan masyarakat sekitar. Dalam sambutannya, Kepala Desa Banjarsari, Misbah, menyatakan bahwa budidaya ikan nila dengan sistem bioflok diharapkan menjadi proyek percontohan di wilayah Bogor Selatan. Masyarakat diminta untuk memanfaatkan bantuan pemerintah melalui dana desa sebaik-baiknya agar hasilnya dapat menginspirasi kelompok lainnya.



Sistem bioflok dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan, seperti efisiensi penggunaan pakan, produktivitas tinggi, hemat air, dan ramah lingkungan. Ikan nila sendiri dipilih karena daya toleransinya yang tinggi terhadap perubahan lingkungan dan kemampuannya memakan fitoplankton, zooplankton, dan detritus. Bioflok, yang terbentuk dari berbagai organisme seperti bakteri, jamur, dan alga, membantu memperbaiki kualitas air dan mendaur ulang bahan organik menjadi flok yang dapat dimakan oleh ikan.
Reporter: Uka