Cisarua | Polemik antara PT Indogate dan para tour guide Puncak terus berlanjut hingga saat ini. Selasa pagi, ratusan sopir tour guide Puncak memenuhi kantor kecamatan Cisarua untuk menghadiri undangan mediasi yang melibatkan berbagai pihak.
Antara lain, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Dinas Perhubungan (Dishub), serta kepolisian Polres Bogor dan Anggota Koramil 0622-10 Cisarua.



Mediasi ini melibatkan banyak instansi, termasuk PHRI, Pemdes Tugu Selatan dan Tugu Utara, serta himpunan pariwisata Indonesia HPI.
Acara ini bertujuan untuk menjelaskan dan meresoluasi isu seputar pemberitaan iklan yang merugikan banyak pihak termasuk para Tour Guide puncak.

Shaleh, kuasa hukum PT Indogate, menyatakan bahwa iklan tersebut bukanlah keluaran resmi dari pihaknya, melainkan akibat tindakan oknum tertentu yang memanfaatkan media Telegram.
Salah satu fokus utama dari pertemuan tersebut adalah untuk memastikan kepada publik, terutama para tour guide Puncak, bahwa iklan yang beredar itu tidak berasal dari PT Indogate.

Kadisbudpar Yudi Santosa meminta kepastian kepada kuasa hukum PT Indogate untuk memberikan klarifikasi melalui media yang dapat dijangkau masyarakat.
Tindakan ini diharapkan dapat mengatasi polemik yang di dirasakan para tour guide serta menjaga nama baik dalam sektor pariwisata di Puncak.

Ketua WRC warung kaleng Rent Car, Shado mengungkapkan ketidak puasannya terkait mediasi yang di laksanakan di kantor kecamatan Cisarua, pasalnya belum ada titik terang mengenai polemik para Tour Guide puncak, sehingga memicu kemarahan para sopir tour guide puncak, mediasi berujung ricuh. (Nuy)
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.