Bogor | Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LK2S) Kabupaten Bogor menggelar Rapat Kerja bersama seluruh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) se-Kabupaten Bogor. Agenda ini dirangkaikan dengan Sosialisasi Program Permakanan yang merupakan kolaborasi strategis antara LK2S, Dinas Sosial Kabupaten Bogor, dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi lintas unsur—pemerintah daerah, lembaga sosial, dan relawan—untuk mempercepat pelayanan kesejahteraan sosial yang terpadu, responsif, dan tepat sasaran. Selain menjadi forum evaluasi terhadap program yang telah berjalan, rapat kerja ini juga menjadi ajang penyusunan strategi kolaboratif ke depan.
Ketua LK2S Kabupaten Bogor, H. Dedi Supriadi, BS., M.Si., M.Pd, menegaskan pentingnya konsolidasi dan komunikasi antar-lembaga dalam menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

“Rapat kerja ini bukan sekadar agenda formal, melainkan ruang aktualisasi gagasan dan penyamaan visi. LK2S berkomitmen menjadi penghubung dan penggerak kolaborasi demi pelayanan sosial yang lebih berdampak dan berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, H. Farid Ma’rup, SH., M.Hum, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengelola LKS yang tetap berkontribusi, bahkan di tengah kesibukan pribadi.

“Kami dari Dinas Sosial menyambut baik inisiatif LK2S. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi ini penting agar program sosial seperti permakanan dapat terlaksana secara adil dan tepat sasaran,” ujarnya.
“Bantuan permakanan tahap pertama ini kami fokuskan bagi penerima manfaat yang tinggal dalam panti. Kami berterima kasih kepada pengelola LKS yang dengan tulus merawat anak yatim, anak jalanan, lansia, disabilitas hingga ODGJ,” imbuhnya.
Hal itu diperkuat oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, Ibu Fitri, yang menjelaskan bahwa tahun ini merupakan kali pertama program permakanan dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Bogor.

“Memang belum semua data binaan di lapangan rampung sesuai aturan dan persyaratan bantuan. Tapi kami terus berkoordinasi dengan LK2S dan PSM agar penyaluran berjalan akurat dan berkelanjutan,” kata Fitri.
Ketua PSM Kabupaten Bogor, Supiah (akrab disapa Ma Piah) juga menyoroti pentingnya peran PSM sebagai ujung tombak dalam mengawal program di tingkat desa.

“Program permakanan sangat dibutuhkan, khususnya oleh lansia dan penyandang disabilitas. Kami harap program ini bisa terus berjalan dan diperluas ke seluruh desa dengan melibatkan PSM secara aktif,” tegas Ma Piah.
Sementara itu, Wakil Ketua LK2S Kabupaten Bogor, Nani Rohaeni, yang juga Ketua Yayasan Silih Asih Megamendung, menjelaskan bahwa sasaran program permakanan saat ini memang fokus pada klien dalam panti.
“Dari 58 LKS aktif, seluruhnya menangani binaan di dalam panti. Namun ke depan, kami akan memperluas jangkauan ke warga luar panti yang juga sangat membutuhkan perhatian,” ujar Bunda Nani.
Rapat kerja ini diikuti oleh perwakilan LKS dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor, pengurus LK2S, para PSM, serta staf teknis Dinas Sosial. Forum ini menjadi momentum penting dalam memperkuat integrasi dan pemerataan pelayanan sosial yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Bogor.
Reporter: Kang Nuy
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.