Rest Area Gunung Mas | Saat ini sejumlah fasilitas yang diinginkan para PKL yang menempati Rest Area Gunung Mas hingga saat ini belum terealisasi. Pantauan Palapatvnews di lokasi, Senin, (05/08/24), beberapa di antaranya meliputi area parkir, musholla, toilet, dan yang lebih urgen, fasilitas air. Kekurangan air sering kali menjadi masalah, terutama ketika jumlah pengunjung meningkat.
” Masalah air pak ini sangat Urgen, kami sering kesulitan menjalankan aktivitas di rest area saat melayani pengunjung yang berbelanja, keluh Endin kepada Palapatvnews di lokasi. Selain itu, Endin menambahkan, area parkir yang ada saat ini tidak memadai untuk menampung jumlah kendaraan, terutama pada hari-hari libur atau musim wisata”.
” Selain air area parkir juga harus di tambah, sebab bagi pengunjung yang menggunakan mobil kami lihat mereka sering kali mengurungkan niatnya untuk mampir karena tidak ada ruang untuk memarkir kendaraannya”. Tegas Endin.
Fasilitas ibadah dan toilet juga di keluhkan oleh para PKL, musholla dan toilet yang layak juga masih menjadi salah satu kekurangan signifikan. Banyak pengunjung yang merasa kesulitan untuk menunaikan ibadah mereka dengan nyaman karena fasilitas ini belum memadai.
Meskipun sudah ada mesjid Al Jabal di area tersebut namun para PKL sering merasa kesulitan untuk menjalan kan ibadah yang lima waktu, apalagi untuk PKL yang berada di ujung dekat pintu keluar Gunung mas. Padahal, adanya musholla dan toilet yang representatif dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung secara keseluruhan.
” Kalau mesjid memang sudah ada, tapi bagi kami yang berjualan deket pintu keluar gunung mas kejauhan pak untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu, minimal ada mushola buat kami menjalankan ibadah sholat sehari hari”. Jelas Ucok.
Dengan berbagai tantangan ini, jelas bahwa Rest Area Gunung Mas masih memerlukan banyak peningkatan dari sisi fasilitas dasar. Tidak hanya untuk kenyamanan pengunjung, tetapi juga demi mendukung kegiatan usaha para PKL agar bisa lebih optimal dalam melayani dan menarik lebih banyak pelanggan. Tanpa adanya perbaikan ini, potensi Rest Area Gunung Mas belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
Pengunjung yang datang ke Rest Area Gunung Mas juga merasakan dampak dari masalah ini. Ketiadaan sejumlah fasilitas ini sering kali membuat mereka merasa tidak nyaman saat berbelanja atau menikmati waktu di rest area gunung mas. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya minat pengunjung untuk singgah lebih lama, yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan para PKL.
Meskipun berbagai fasilitas yang seharusnya ada di Rest Area Gunung Mas belum sepenuhnya terealisasi, sebagian besar pedagang kaki lima (PKL) merasakan manfaat yang besar dari adanya kegiatan dinas yang sering diadakan di rest area gunung mas.
Ipah, salah satu PKL yang sudah berjualan di Rest Area Gunung Mas pasca warungnya yang berada di wilayah Cibeureum di tertibkan, ia mengungkapkan aktivitas dinas memang sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan mereka. Menurutnya, kegiatan dinas ini sukses menarik lebih banyak pembeli potensial. Dengan begitu, pengunjung yang seharusnya hanya lewat atau singgah sebentar dapat berlama-lama di rest area dan akhirnya berbelanja di kiosnya.
” Iya pak kalau ada kegiatan dinas di selenggarakan di sini, Alhamdulillah banyak yang belanja ke warung saya, saya sih berharap dinas sering kali mengadakan kegiatan nya disini pak, biar pendapatan warung saya meningkat”. Tutupnya.
Di tengah keterbatasan fasilitas, kegiatan dinas ini ternyata menjadi penyelamat bagi para PKL dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari berbagai pihak di kegiatan dinas sudah sepantasnya terus didorong untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua pihak terkait.
Pada dasarnya, kegiatan dinas yang dilakukan di Rest Area Gunung Mas menyajikan peluang bagi para PKL untuk meningkatkan daya tarik warung mereka (PKL). Dengan semakin banyaknya kunjungan, terutama dari pegawai negeri dan instansi lainnya, para pedagang memiliki kesempatan lebih besar untuk memperoleh penghasilan tambahan yang cukup signifikan.
Reporter: Nuy