Bogor – Hidup dalam keterbatasan ekonomi, Ibu Lusi Triana Sari, warga Kampung Selaawi RT 02/01, Desa Pasir Muncang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, kini harus berjuang menghadapi ujian berat. Sejak lebih dari satu tahun terakhir, Lusi mengalami gangguan penglihatan yang semakin hari kian memburuk hingga nyaris tidak bisa melihat.
Tidak hanya itu, ia juga didiagnosa mengidap penyakit TB paru, sehingga harus rutin berobat. Suaminya, seorang buruh bangunan dengan penghasilan tak menentu, berusaha keras mencari biaya untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan sering kali harus dibantu saudara ketika pekerjaan sedang sepi.
Awalnya, Lusi sempat menjalani pengobatan rutin di rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan medis, ia akhirnya dirujuk ke RS Cicendo Bandung. Dengan semangat untuk sembuh, sang suami meminta bantuan keluarga agar bisa menutupi biaya transportasi dan kebutuhan selama berobat. Pada Agustus 2024 lalu, Lusi berhasil menjalani pemeriksaan pertama di RS Cicendo.
Dokter menyarankan kontrol ulang sepuluh hari kemudian, namun karena keterbatasan biaya, keluarga meminta penundaan hingga satu bulan. Sayangnya, dokter hanya memberi waktu kontrol maksimal dua minggu. Saat jadwal kontrol tiba di awal September 2024, kondisi ekonomi keluarga dan saudara-saudaranya tidak memungkinkan, sehingga keberangkatan ke Bandung pun terpaksa dibatalkan. Sejak saat itu, penglihatan Lusi semakin memburuk hingga tak lagi bisa melihat.
Dengan suara terbata-bata dan air mata yang menetes, Lusi berharap ada perhatian dari pemerintah desa, kecamatan, hingga pemerintah daerah agar dirinya dapat kembali berobat.
Reporter: Awaludin
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.