Cisarua – Aksi kriminalitas berupa pencurian, hipnotis hingga pemerasan semakin meresahkan masyarakat di wilayah hukum Kecamatan Cisarua dan Megamendung, Kabupaten Bogor. Sejumlah kasus dilaporkan terjadi belakangan ini, salah satunya menimpa seorang warga bernama Fajar Sodik, penduduk Cidokom 5, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua.
Pada Senin (29/9), Fajar menjadi korban dugaan hipnotis saat melintas di kawasan Kampung Coblong, Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung. Akibat kejadian itu, ia kehilangan uang sekitar Rp15 juta yang rencananya akan diantarkan kepada orang tuanya.
Menurut keterangan keluarga, sekitar pukul 11.00 WIB korban mengendarai sepeda motor menuju Kampung Coblong. Setibanya di jembatan besi Desa Sukakarya yang cukup sepi, ia dipanggil seorang pria paruh baya yang membawa anak kecil dan mengaku motornya mogok. Dengan niat menolong, Fajar menyarankan motor tersebut dibawa ke bengkel. Karena jalan menuju bengkel menanjak, korban membonceng pria itu dengan sepeda motornya. Diduga saat itulah pelaku menjalankan aksi hipnotisnya hingga korban tidak sadar telah kehilangan uang.
“Iya, saudara saya diduga kena hipnotis dan kehilangan uang sekitar Rp15 juta. Kronologinya saat korban menolong seorang lelaki yang motornya mogok, lalu memboncengnya ke bengkel. Diduga pelaku melakukan hipnotis hingga korban terpedaya. Kami minta pihak kepolisian segera mengusut dan menangkap pelaku,” ujar Hendrik, Ketua RW 06 sekaligus saudara korban.
Selain kasus hipnotis tersebut, keresahan juga dirasakan para pedagang bensin eceran di wilayah Cisarua. Mereka kerap didatangi sejumlah oknum yang menuding telah melakukan pelanggaran, kemudian berujung pada pemerasan.
Seorang pedagang, Dudung, mengaku sering mengalami intimidasi serupa. “Kami hanya berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi justru sering ada orang yang datang mencari-cari kesalahan dan ujung-ujungnya meminta uang. Kondisi ini membuat kami tidak tenang,” keluhnya.
Warga berharap aparat kepolisian segera meningkatkan patroli dan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan. Pasalnya, kawasan Puncak sebagai destinasi wisata seharusnya aman dan nyaman, baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
Reporter: Kang Nuy
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.