Palapatvnews | Konawe Selatan, Penembakan terhadap empat nelayan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polair Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) di perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memicu kekhawatiran dan permintaan transparansi dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang menuntut transparansi adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sultra, Yusrianto.
Dalam keterangan resminya yang diterima oleh media ini, Yusrianto menekankan pentingnya Polda Sultra untuk terbuka dan transparan dalam penanganan insiden penembakan ini. Ia juga menyoroti perlunya pengumuman hasil autopsi kepada publik agar tidak ada tanda tanya yang menggantung. Yusrianto juga meminta agar Polda Sultra segera mengusut tuntas perkara ini dan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat dan menyalahi SOP. Minggu, (26/11/23)
Tidak hanya itu, Yusrianto juga berharap agar Polda Sultra dapat memperhatikan kondisi keluarga nelayan yang terkena dampak dari insiden ini. Ia mendorong Polda Sultra untuk lebih mengedepankan edukasi terhadap nelayan dan siap untuk berkolaborasi dalam upaya penindakan terhadap pengeboman ikan. Dalam pandangannya, penindakan harus menjadi jalan terakhir dalam menangani kasus serupa.
Yusrianto juga mengajak semua stakeholder untuk memaksimalkan konsolidasi dan kolaborasi agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Menurutnya, penanganan kasus ini bukan hanya tentang menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar, tetapi juga tentang mencegah terulangnya peristiwa serupa. Ia menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif kepada nelayan oleh instansi terkait.
DPD HNSI Sultra juga akan mengadvokasi dan mendampingi perkara ini hingga mendapatkan keadilan. Mereka akan membentuk tim advokasi untuk melakukan penelusuran dan penyelidikan terhadap peristiwa ini. Tim tersebut akan mencari informasi yang akurat dan benar mengenai kasus ini, apakah termasuk dalam hukum pidana atau tidak. DPD HNSI Sultra juga akan melibatkan tim lembaga advokasi dan bantuan hukum untuk memberikan pendampingan.
Penembakan terhadap empat nelayan ini menunjukkan perlunya transparansi dan penanganan yang tegas dari pihak berwenang. Dalam menjaga kepercayaan publik, Polda Sultra harus memberikan klarifikasi yang jelas dan menyeluruh mengenai kasus ini. Selain itu, upaya pencegahan dan edukasi kepada nelayan juga harus ditingkatkan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa penindakan harus diiringi dengan upaya pencegahan dan edukasi yang berkelanjutan. Semua pihak, termasuk pemerintah, kepolisian, dan organisasi nelayan, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis di perairan Sulawesi Tenggara. Dengan kolaborasi yang baik, insiden serupa dapat dihindari dan nelayan dapat bekerja dengan tenang dan aman.
Reporter: Musriadi
Editor: Nuy
Eksplorasi konten lain dari Palapatvnews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.